Belajar Manajemen Stress
Secara sederhana, manajemen stress diartikan sebagai kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi segala gangguan atau kekacauan mental serta emosional yang muncul sebagai respon. Mencermati defenisi ini, kita bisa menyimpulkan bahwa manajemen stress adalah sebuah kecakapan dalam menghadapi tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan (respon) secara proporsional dengan demikian manusia bisa memperbaiki kualitas hidupnya. Kemampuan mengolah ini tidak datang begitu saja tetapi didapatkan melalui sebuah proses. Stress sesungguhnya tidak akan terjadi jika seseorang mampu membentengi dirinya dari segala macam tekanan eksternal.
Teknik Mengolah Stress
Manajemen stress bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa teknik. Dalam dunia psikiatri teknik mengolah stress tersebut dikelompokkan ke dalam empat metode yakni kerekayasaan organisasi, kerekayasaan pribadi, teknik penenangan pikiran serta teknik penenangan melalui aktivitas fisik. Manajemen stress ini erat kaitannya dengan istilah “Flight or Fight”. Flight berarti menanggalkan kondisi yang menekan mental sedangkan Fight adalah melawan dengan baik kondisi tersebut. Opsi Fight ini yang kemudian bermuara pada manajemen stress.
Teknik pertama dalam manajemen stress adalah Kerekayasaan organisasi. Adalah usaha untuk mengubah lingkungan kerja dengan tujuan untuk membuatnya lebih nyaman dan menyenangkan. Hal yang perlu diubah adalah faktor-faktor yang berpotensi sebagai pembangkit stres. Secara kuantitatif banyaknya kegiatan dapat dikurangi, misalnya dengan penambahan tenaga kerja. Sedangkan secara kualitatif dapat dikurangi derajat kemajemukan keterampilan yang diperlukan termasuk di dalamnya pengurangan tanggung jawab. Menurut Elkin dan Rosch, sejumlah strategi mengurangi stress dengan mendesain ulang tugas, merancang lingkungan kerja yang bersahabat, membuat jadwal kerja fleksibel, mendorong manajemen partisipatif, membangun tujuan-tujuan, memberikan dukungan sosial serta umpan balik dan masih banyak lagi lainnya.
Sementara itu, kerekayasaan kepribadian merupakan strategi yang digunakan dalam upaya untuk menimbulkan perubahan-perubahan terkait kepribadian individu. Tujuannya untuk mencegah timbulnya stres sehingga ambang stres bisa lebih ditingkatkan. Perubahan-perubahan yang dituju mencakup pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan nilai-nilai yang mempengaruhi persepsi dan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Program pelatihan keterampilan merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga timbul rasa percaya diri akan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya.
Teknik ketiga adalah penenangan pikiran. Teknik ini bertujuan mengurangi kegiatan pikiran, yaitu proses berpikir dalam bentuk merencana, mengingat, berimajinasi, menalar secara bersinambungan kita lakukan dalam keadaan bangun, dalam keadaan sadar. Jika berhasil mengurangi kegiatan pikiran, rasa cemas dan khawatir akan berkurang, kesigapan umum untuk bereaksi akan berkurang sehingga pikiran menjadi tenang dan stres pun berkurang. Penenangan pikiran ini bisa dilakukan dengan cara meditasi, yoga, berdzikir, pelatihan relaksasi autogenic, pelatihan relaksasi neuromuscular dan lain-lain.
Metode terakhir dalam lingkup manajemen stress adalah teknik penenangan melalui aktivitas fisik. Tujuan teknik penenangan melalui aktivitas fisik adalah untuk menghamburkan atau untuk menggunakan sampai habis hasil-hasil stres yang diproduksi oleh ketakutan dan ancaman, atau yang mengubah sistem hormon dan saraf kita ke dalam sikap mempertahankannya. Manfaat yang kedua dari aktivitas fisik adalah bahwa ia menurunkan reaktivitas kita terhadap stres di masa mendatang dengan cara mengkondisikan relaksasi. Aktifitas fisik semacam olahraga terbukti membantu kita agar lebih kebal terhadap stress.